Stan Indonesia untuk pertama kalinya hadir di ajang Pameran Buku London 2015, yang dibuka hari Selasa (14/04) di gedung pameran Olympia.
Dengan didukung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, lebih dari 15 penerbit Indonesia hadir dalam pameran selama tiga hari ini.
Tak kurang dari 200 judul buku dipamerkan di sana.
"Penting bagi kami untuk berpartisipasi di Pameran Buku London. Pameran ini merupakan yang terbesar kedua di dunia. Kami ingin menampilkan kekayaan literatur Indonesia," ungkap Lucya Andam Dewi, ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) kepada BBC.
Menurut Lucya, jenis buku yang populer yang dibawa ke London adalah novel, buku anak-anak dan komik.
Selama tiga hari pameran buku ini, berbagai kegiatan akan ditampilkan, termasuk diskusi buku "Lelaki Harimau" karya Eka Kurniawan yang baru diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul "Man Tiger".
Selain itu, ada juga peluncuran buku "Sophis TEAcation - An Anthology of Porcelain Teacups Collecting", acara bincang-bincang tentang "buku digital/animasi" dan "Kisah perjalanan Indonesia - Ketika orang Indonesia melihat dunia lewat mata mereka".
Aldian Elkana, salah satu anggota delegasi Indonesia yang juga ketua Asosiasi Animasi Indonesia (AINAKI) ia mengatakan pemerintah Indonesia membantu industri buku Indonesia untuk 'bermigrasi dari kertas ke digital'.
"Akan lebih banyak buku teks di Indonesia yang akan pindah ke tablet digital. Kini, generasi yang lebih muda tidak lagi membaca surat kabar," katanya.
Sebelum hadir di London, Indonesia juga terpilih sebagai Tamu Kehormatan pada Pameran Buku Frankfurt 2015, yang merupakan pameran buku terbesar di dunia.
Dikliping dari http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/04/150414_indonesia_pameranbuku_london